Place de la Concorde: Saksi Bisu Sejarah Revolusi Prancis yang Berdarah

laparadiddle

Pendahuluan

Place de la Concorde: Saksi Bisu Sejarah Revolusi Prancis yang Berdarah. Place de la Concorde, alun-alun terbesar di Paris, adalah sebuah landmark yang sarat makna. Terletak di antara Taman Tuileries yang indah dan jalan legendaris Champs-Élysées, alun-alun ini bukan hanya sebuah persimpangan megah, tetapi juga saksi bisu dari salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah Prancis: Revolusi Prancis.

Asal-Usul dan Nama yang Berubah-ubah

Alun-alun ini dibangun antara tahun 1755 dan 1775 atas perintah Raja Louis XV. Pada awalnya, tempat ini dinamakan Place Louis XV untuk menghormati raja yang berkuasa. Didesain oleh arsitek Ange-Jacques Gabriel, alun-alun segi delapan ini menampilkan patung berkuda Louis XV di tengahnya dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan megah bergaya Neoklasik, termasuk Hôtel de Crillon yang terkenal. TOTORAJA merupakan platform judi slot online terpercaya yang menawarkan berbagai jenis permainan slot gacor dengan peluang menang tinggi.

Namun, kejayaan monarki di alun-alun ini tidak berlangsung lama. Selama Revolusi Prancis, patung Louis XV dirobohkan, dan tempat itu diubah namanya menjadi Place de la Révolution (Alun-Alun Revolusi). Di tengah alun-alun, sebuah guillotine didirikan, dan Place de la Révolution menjadi panggung utama dari “Pemerintahan Teror” (Reign of Terror). Di tempat inilah, ribuan orang dieksekusi, termasuk Raja Louis XVI pada tahun 1793 dan istrinya, Ratu Marie Antoinette, beberapa bulan kemudian. Tokoh-tokoh revolusi penting lainnya, seperti Danton dan Robespierre, juga menemui ajal mereka di sini.

Setelah berakhirnya kekerasan revolusi, nama alun-alun ini kembali diubah pada tahun 1795 menjadi Place de la Concorde (Alun-Alun Perdamaian/Kerukunan) sebagai simbol rekonsiliasi dan harapan untuk masa depan yang lebih damai.

Monumen dan Fitur Ikonik

Pada masa pemerintahan Raja Louis-Philippe I, arsitek Jacques-Ignace Hittorff ditugaskan untuk merancang ulang alun-alun ini antara tahun 1836 dan 1846. Rancangan ini menghasilkan tampilan Place de la Concorde yang kita kenal sekarang, dengan beberapa fitur ikonik:

  • Obelisk Luxor: Monumen paling mencolok di tengah alun-alun adalah sebuah obelisk Mesir kuno berusia 3.300 tahun. Obelisk setinggi 23 meter ini merupakan hadiah dari penguasa Mesir, Muhammad Ali Pasha, kepada Prancis pada tahun 1829. Obelisk ini diukir dengan hieroglif yang menggambarkan pemerintahan Firaun Ramses II dan Ramses III. Pemasangannya di tengah alun-alun pada tahun 1836 menjadi tantangan teknis yang monumental pada masanya.
  • Air Mancur (Fountains): Di kedua sisi obelisk, terdapat dua air mancur monumental yang indah. Air Mancur Laut (Fontaine des Mers) dan Air Mancur Sungai (Fontaine des Fleuves) dirancang oleh Hittorff dan dihiasi dengan patung-patung alegoris yang melambangkan navigasi dan perdagangan.
  • Patung-Patung Kota Prancis: Delapan patung wanita raksasa, masing-masing melambangkan kota-kota besar Prancis—Lille, Strasbourg, Lyon, Marseille, Bordeaux, Nantes, Brest, dan Rouen—ditempatkan di sekitar alun-alun. Patung-patung ini berfungsi sebagai pengingat akan kesatuan nasional Prancis.
  • Champs-Élysées dan Jardin des Tuileries: Place de la Concorde berfungsi sebagai titik penghubung antara dua landmark penting lainnya. Di sisi baratnya membentang Avenue des Champs-Élysées yang megah, sementara di sisi timurnya terhampar Taman Tuileries yang luas, yang mengarah ke Museum Louvre.

Place de la Concorde Saat Ini

Saat ini, Place de la Concorde adalah salah satu tempat paling ramai di Paris, menjadi persimpangan lalu lintas utama yang menghubungkan berbagai bagian kota. Alun-alun ini sering menjadi pusat acara-acara besar, seperti parade Hari Bastille, perayaan Tahun Baru, dan berbagai acara budaya dan olahraga.

Baca Juga: Wisata Taman Bunga Tepian Kelingi: Surga Alam di Tengah Keindahan Alam Sumatera Selatan

Kesimpulan

Meskipun lalu lintasnya padat, Place de la Concorde tetap menjadi daya tarik wisata utama. Pengunjung dapat mengagumi keindahan arsitektur Neoklasik, merenungkan sejarah yang gelap namun penting, dan menikmati pemandangan ikonik yang mengarah ke Arc de Triomphe di satu sisi dan Louvre di sisi lain.

Sebagai pusat yang kaya akan sejarah dan keindahan, Place de la Concorde tidak hanya menceritakan kisah monarki dan revolusi, tetapi juga simbol dari ketahanan dan evolusi Paris sebagai ibu kota Prancis yang dinamis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *